PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS

Setiap keputusan yang telah diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah digariskan. Oleh karena itu analisis proses pengambilan keputsan pada hakikatnya sama saja dengan proses kebijakan. Dunn menyatakan bahwa komponen-komponen proses kebijakan (juga merupakan komponen proses pengambilan keputusan) meliputi :

(1) masalah kebijakan (policy problems)

(2) alternative kebijakan (policy alternatives)

(3) tindakan kebijakan (policy actions)

(4) hasil kebijakan (policy outcomes)

(5) pola pelaksanaan kebijakan (policy performance)

knowledge of what is (fact), what is right (values), and what to do (action) requires the use of multiple methods of inquiry and argument to produce and transform information about policy problems, policy alternatives, policy actions, policy outcomes, and policy performances.

Sementara itu Prajudi mengemukakan pola proses pengambilan keputusan meliputi : Pertama, seseorang mula-mula harus menyadari dan menempatkan diri sebagai pemimpin dalam suatu organisasi yang harus bertanggung jawab sebagai pimpinan organisasi. Sebagai pimpinan itu harus memutuskan sesuatu jika dalam organisasinya itu terdapat masalah. Kedua, masalah yang dihadapi lebih dulu harus ditelaah, mengingat bahwa masalah itu mempunyai bermacam-macam sifat, bentuk dan kompleksitasnya. Ketiga, selain menelaah masalahnya, juga harus dianalisis situasi yang mempengaruhi baik organisasinya maupun masalahnya. Keempat, kemudian perlu menelaah keputusan itu sendiri yang harus di buatnya. Terutama yang ditelaah adalah alternatif-alternatif yang dikemukakan dengan konsekuensi masing-masing, untuk kemudian dipilih satu di antara alternative tersebut yang dianggap paling tepat. Kelima, setelah keputusan diambil, maka keputusan itu akan saling terpengaruh dari jiwa kepemimpinan dan manajemen dari pimpinan yang bersangkutan.

Pendapat Prajudi inipun sebenarnya tidak berbeda dengan pendapat – pendapat lainnya sebagaimana telah disebutkan dimuka.

Ada pendapat lain yang ada kemiripan pendapat dengan Dunn, yaitu dalam rangka untuk mengambil keputusan diperlukan beberapa langkah secara berturut-turut, yaitu :

1. mengidentifikasi masalahnya

2. menganalisis masalah

3. membuat beberapa alternative pemecahan masalah

4. memperbandingkan alternatif-alternatif

5. memilih alternatif yang dianggapnya terbaik

6. mengambil keputusan dengan pasti

7. melaksanakan keputusan dan memantaunya

8. mengevaluasi hasilnya.

Identifikasi masalah

Suatu organisasi apabila menghadapi permasalahan maka lebih dulu harus dibuat jelas apakah itu memang masalah (problem) atau sekedar isu (issue) belaka. Yang dimaksud dengan masalah (problem) di sini adalah persoalan yang harus dipecahkan sedangkan isu adalah persoalan yang perlu dibicarakan saja (tidak harus dipecahkan).

Problem is a question to be solved or decided. Issue is a question that arises for discussion (Hornby, 1974).

Dalam mengadakan identifikasi itu sendiri perlu dilakukan : segala data atau hal yang nampaknya merupakan komponen permasalahannya dicatat untuk nantinya dianalisis lebih lanjut. Di sini belum mengadakan pemilihan mana yang nampaknya relevan dan mana yang nampaknya kurang relevan bagi masalah itu.

Mengadakan analisis permasalahannya

Hal penting yang perlu dalam menganalisis masalah tersebut adalah apakah hal itu benar-benar masalah yang serius dan perlu dipecahkan atau sekedar isu yang cukup untuk dibicarakan saja. Kalau hal itu merupakan masalah yang serius, maka perlu ditetapkan batas-batas permasalahannya. Dengan demikian, maka pemecahannya menjadi lebih terarah. Jadi perlu diketemukan unsure pembatasnya dan unsure penentunya. Di situ data-data permasalahan mulai dipilah-pilah. Mana yang nampaknya relevan dan mana yang nampaknya kurang relevan untuk masalah yang dihadapinya. Kemudian juga harus diteliti dan dianalisis apa yang menjadi penyebab timbulnya masalah. Tanpa mengetahui penyebab timbulnya masalah, maka pemecahannya akan sembarangan, tidak terarah.

Membuat beberapa alternative pemecahan

Untuk dapat membuat alternatif – alternatif pemecahan, maka lebih dulu harus diketahui penyebab timbulnya masalah. Kemudian setelah diketahui penyebabnya, maka dibuatkan beberapa alternatif pemecahannya (jangan hanya satu alternative saja). Dengan berprinsip pada efisiensi, perlunya beberapa alternative dibuat sekaligus, kalau alternative yang dipilihnya ternyata tidak dapat memecahkan masalah dengan baik, maka digunakanlah alternative lainnya yang telah tersedia. Pembuatan beberapa alternative, sebaiknya dilakukan oleh Unit Pengelolaan Data, mengingat pimpinan tugas dan tanggung jawabnya cukup luas dan sangat berat.

Membandingkan beberapa alternatif

Untuk mengambil keputusan telah tersedia beberapa alternatif pemecahan masalah. Masing-masing alternative juga telah disertai keunggulan dan kelemahan. Bobot timbang tinggal memilih alternative mana yang dianggap paling cocok untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Pemilihan dan penentuan alternative mana yang akan dipakai ini dapat dilakukan oleh pimpinan itu sendiri. Tetapi juga tidak tertutup kemungkinan disarankan (recommendation), oleh Unit Pengolah Data. Keputusan akhir alternatif mana yang akan dipilih itu tetap pada pimpinan.

Megnambil keputusan dengan pasti

Kalau sudah ada alternatif pemecahan masalah yang dipilihnya, maka pimpinan harus tegas untuk menetapkan dengan pasti keputusan yang diambilnya. Dengan demikian, maka pimpinan itu sendiri dan atau para pelaksanaan keputusan juga mendapat pegangan dalam bertindak.

Melaksanakan keputusan dan memantaunya

Kalau keputusan telah ditentukan, maka pada saat yang telah ditetapkan keputusan itu dijalankan. Setiap langkah atau tahap dalam perjalanan pelaksanaan harus selalu diikuti dengan pemantauan (monitoring). Dari situ akan dapat diketahui apakah pelaksanaan itu masih sesuai dengan harapannya atau tidak. Mungkin pada tahap-tahap perjalanan awal masih sesuai, tetapi pada perjalanan selanjutnya mungkin mulai ada penyimpangan (tidak sesuai lagi). Hal ini dapat terjadi apabila hasil pemecahan masalah baru akan dapat diketahui setelah sekian lama. Dengan kata lain membutuhkan waktu untuk mengetahui apakah berhasil atau gagal.

Mengevaluasi hasilnya

Ada kemungkinan bahwa hasil dari pelaksanaan keputusan memecahkan masalah itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun dalam setiap langkah pelaksanaan harus diikuti dengan evaluasi. Setiap langkah diadakan pemantauan, hasilnya segera dievaluasi untuk menentukan apakah pelaksanaannya itu masih sesuai dengan yang diharapkan.

MACAM STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan yang Dibuat oleh Seseorang

Kebaikannya antara lain :

1) keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah menunggu persetujuan dari rekan lainnya

2) tidak akan terjadi pertentangan pendapat

3) kalau pimpinan yang mengambil keputusan itu mempunyai kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan diputuskan, keputusannya banyak tepatnya.

Kelemahannya antara lain :

1) bagaimanapun kepandaian dan kemampuan pemimpin, tetapi kemampuan pasti terbatas juga.

2) keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak minta nasihat orang lain kerap kali meleset, kerap kali tidak sesuai dengan harapannya

3) kalau terjadi kesalahan pengambilan keputusan, itu merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri.

2. Keputusan Kelompok (Group Decision)

Dalam organisasi yang besar pemecahan masalah atau pencapaian tujuan tertentu harus dilakukan oleh sekelompok pimpinan yang merupakan satu tim atau panitia. Adapun yang termasuk keputusan yang harus diambil oleh kelompok pimpinan antara lain : penetapan tujuan organisasi, perumusan rencana organisasi yang menyeluruh, kebijaksanaan strategis. Keputusan kelompok ini misalnya apabila pucuk pimpinannya lebih dari satu orang, misalnya direksi yang terdiri dari Direktur Utama dan beberapa Direktur Bidang. Dapat juga keputusan kelompok ini diambil oleh suatu tim yang terdiri dari Direktur Utama dan beberapa Direktur Bidang. Dapat juga keputusan kelompok ini diambil oleh suatu tim yang terdiri dari Direktur dengan para Kepala Divisi dalam suatu perusahaan besar. Kelompok itu dapat juga berupa suatu panitia, misalnya Panitia Eksekutif. Dapat juga keputusan yang diambil di DPR, dan lain-lainnya.

Ciri dari keputusan yang perlu diambil oleh suatu tim atau kelompok adalah :

1. Apabila masalah atau tujuan yang ingin dicapai itu akan menyangkut kelangsungan hidup organisasinya.

2. Apabila masalah atau tujuan itu membuat risiko berat bagi organisasinya

3. Apabila menyangkut berbagai aspek atau bidang di mana seorang diri tidak mungkin menguasainya dengan baik; dan tidak cukup diberi masukan dari para ahli dalam bidangnya.

Kebaikan dari Keputusan Kelompok

1. Tugas dan tanggung jawab pucuk pimpinan menjadi lebih ringan. Tanggung jawab dalam hal ini terutama tanggung jawab moral

2. Pemikiran oleh beberapa orang akan lebih baik hasilnya jika dibandingkan dengan pikiran oleh seorang diri

3. Kerjasama di antara pimpinan menjadi lebih baik, karena rasa tanggung jawab bersamanya (integrasi) terpatri dalam bentuk keputusan kelompok.

4. Hasil pemikiran beberapa orang itu saling melengkapi

5. Pertimbangan lebih matang.

Kelemahan dari Keputusan Kelompok

1. Kalau tidak terdapat kata sepakat dan masing-masing tetap bertahan pada pendiriannya, maka akan menimbulkan ketegangan

2. Ketegangan yang timbul kerap kali menimbulkan rasa tidak senang secara pribadi, sehingga dalam banyak hal akan selalu berusaha saling menjatuhkan atau menjegal

3. Keputusan yang diambil oleh kelompok biasanya memakan waktu yang lebih lama

4. Kalau keputusan yang diambil oleh kelompok itu kerap kali dilakukan, maka akan mengurangi kewibawaan pucuk pimpinan, apalagi kalau dalam proses pengambilan keputusan ternyata pucuk pimpinan kurang berperan (karena kurang mampu dibandingkan dengan anggota kelompok lainnya)

5. Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang.

6. Kalau terjadi kegagalan, mungkin akan saling melemparkan kesalahan apalagi pimpinan kurang mendapat kesempatan memperoleh nasehat/saran-saran dan pada konsultannya (consultative superpisior)

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Teori Klasik

Menurut teori klasik, pengambilan keputusan itu haruslah bersifat rasional. Keputusan itu diambil dalam situasi yang serba pasti, pengambil keputusan harus memiliki informasi sepenuhnya dan menguasai permasalahannya. Teori pengambilan keputusan ini mendasarkan diri pada asumsi dari orang yang mempunyai pikiran ekonomi rasional untuk mendapatkan hasil atau manfaat yang semaksimal mungkin. Segala sesuatunya itu mengarah pada kepastian.

Kritik terhadap teori ini antara lain adalah pengambilan keputusan itu harus berorientasi pada apa yang seharusnya dilakukan bukan pada apa yang ia ingin lakukan. Kritik berikutnya adalah kita ini tidak selalu serba mengetahui dengan pasti, ada hal-hal yang belum kita ketahui dengan pasti.

2. Teori Perilaku

Teori perilaku (berhavioral theory) disebut juga Administrative man theory. Pada pokoknya, teori ini mendasarkan diri pada keterbatasan kemampuan pimpinan untuk berpikir rasional penuh dalam menangani masalah. Dari informasi yang ada dan beberapa alternative yang tersedia atau disediakan oleh unit pengolah data, maka apabila pimpinan telah merasa puas dengan salah satu alternatif pemecahan masalah, maka alternative itulah yang dipakainya.

B. TINGKATAN KEPUTUSAN

Meskipun secara umum keputusan itu dibedakan dalam : keputusan yang sederhana dan keputusan yang kompleks, namun dalam rangka penanganan keputusan yang lebih terinci perlu di bedakan lebih lanjut berdasarkan tingkatannya. Hal inidimaksudkan untuk menghindari agar keputusan yang dibuatnya tidak termasuk keputusan yang kurang tepat. Dalam hal ini Irwin D. Bross membedakan keputusan menurut tingkatannya ke dalam : 1) Keputusan otomatis, 2) Keputusan memori, dan 3) Keputusan kognitif

1) Keputusan Otomatis

Pada dasarnya merupakan keputusan yang bersifat biologis atau fisis. Lebih tegasnya lagi keputusan otomatis ini adalah keputusan yang berdasarkan gerak refleks atau instring. Pada umumnya keputusan ini tidak berubah atau akan disempurnakan kembali karena bukan berdasarkan pikiran atau otak. Sebagai contoh sederhana kalau lebah membuat sarang, maka sepanjang masa sarang lebah tertentu akan berbentuk sama, tidak ada keinginan untuk mengubahnya agar misalnya lebih artistik. Contoh lain, kalau seseorang itu akan dipukul secara mendadak, maka keputusan yang dibuat juga secara mendadak dengan gerakan refleks menangkisnya.

2) Keputusan Memoris

Keputusan tingkatan kedua ini semata-mata mendasarkan diri pada kemampuan mengingat akan wewenang dan tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan. Dalam hal ini kemampuan pengingatan kembali (memori) sangat dibutuhkan untuk kelancaran pengambilan keputusan. Binatang yang termasuk cerdas dapat dilatih untuk melacak dan mengamankan ranjau laut. Anjing dapat dilatih untuk mencari narkotika yang diseludupakn. Angsa dapat dilatih untuk berteriak-teriak apabila menumpai suatu gerakan yang mencurigakan.

A second level of decision making which is quite susceptible to improvement in both technique and accuracy is the memory decision. Certain type of decisions, especially where little or no certainly of outcome exists, can bermechanically programmed or memorized.

3) Keputusan Kognitif

Merupakan keputusan tingakt ketiga. Keputusan kognitif berarti keputusan yang pembuatannya berdasarkan ilmu pengetahuan, dan ini akan berhasil apabila pembuat keputusan itu memperhatikan factor lingkungan, pengetahuan dan pengalaman.

Tetapi pengetuhan dan dasar pengalaman ini tidaklah selalu dapat dijadikan jaminan ketepatan pengambilan keputusan. Kalau semata-mata berdasarkan pengetahuan, segala keputusan dalam perusahaan hendaknya berorientasi pada pertimbangan keuntungan (ini menurut ilmu ekonomi).

C. PEDOMAN CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Diakui oleh banyak pihak, bahwa pengambilan keputusan yang benar-benar tepat itu memang sulit. Namun sekedar pedoman umum cara pengambilan keputusan yang efektif dapat diberikan seperti bawah ini :

1. Mengetahui penyebab timbulnya masalah

Segala kegiatan yang pelaksanaannya memerlukan pilihan itu sudah dianggap masalah, yaitu masalah memilih mana yang terbaik pelaksanaannya. Apalagi masalah yang akan merugikan organisasi atau mengganggu kelancaran kegiatan organisasi mencapai tujuannya. Oleh karena itu dalam memecahkan masalah harus diketahui penyebab sesungguhnya timbulnya masalah itu.

2. Mengetahuai akibatnya kalau masalah itu dibiarkan berlarut-larut.

Dengan demikian pemecahannya mutlak diperlukan agar akibat yang berkelanjutan itu dapat dicegahnya.

3. Merumuskan masalah dengan jasa

Masalahnya harus diidentifikasikan, dispesifikasikan, diklasifikasikan, dirumuskan dan dipahaminya. Perumusan masalah meliputi batas-batas permasalahannya dan serius tidaknya masalah itu.

4. Usahakanlah bahwa tujuan keputusan itu tidak bertentangan dengan tujuan organisasi sebagai keseluruhan

Dengan organisasi harus dijadikan pedoman segala kegiatan dalam organisasi itu. Semua keputusan dan kegiatan tidak boleh bertentangan dengan tujuan umum organisasi, bahkan seharusnya mendukung tercapainya tujuan organisasi.

5. Melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan

Perlibatan ini dengan tujuan yang ganda : Keputusannya lebih berbobot karena dipikirkan oleh orang banyak, apalagi kalau keputusannya itu meliputi bermacam-macam aspek : teknis, administrative, human relations, keuangan dan lain sebagainya. Bawahan merasa dihargai karena diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan. Tugas pimpinan menjadi lebih ringan. Meskipun bawahan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Tugas pimpinan menjadi lebih ringan. Meskipun bawahan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, namun pelibatannya itu berupa masukan – masukan dan pendapat : sedangkan keputusan terakhirnya tetap pada pimpinan, yang berwenang mengambil keputusan. Tetapi memang ada keputusan yang karena sifatnya merupakan keputusan kelompok (group decision). Pada group decision, maka keputusan harus dibuat oleh kelompok pimpinan (group of managers), bukan oleh seorang pemimpin saja.

6. Harus yakin bahwa pelaksanaan keputusannya itu akan berhasil baik

Keyakinan ini merupakan modal pertama bagi keberhasilan pelaksanaan keputusan, sebab pasti sudah dipertimbangkan sebelumnya dan akan diikuti dengan usaha yang sungguh-sungguh. Keberhasilan keputusan itutergantung pada kerja sama dan dukungan semua pihak. Dukungan bawahan sangat penting, sedangkan kewibawaan atasan sangat diharapkan dan dapat diperlihatkan.

7. Menilai hasil pelaksanaan keputusan

Pelaksanaan hasil keputusan perlu dinilai baik berdasarkan tujuanya maupun berdasarkan harapannya.

8. Pendekatan yang fleksibel

Fleksibilitas ini tidak hanya dalam pengambilan keputusan saja, tetapi juga dalam pelaksanaan keputusan. Kalau pelaksanaan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu ada perubahan keputusan yang akan menghasilkan pelaksanaan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu sebaiknya disiapkan beberapa alternative keputusan.

D. STRATEGI OPERASIONAL DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

Untuk mengembangkan strategi operasional, harus menggunakan metode yang sama yaitu mempelajari kekuatan dan kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam mengoperasionalisasikan kebijakan yang dating dari hirarki yang lebih tinggi. Kembangkan dulu berbagai strategi baru pilih dan putuskan mana yang paling sesuai. Berbagai strategi yang mungkin digunakan antara lain :

v Konsentrasi pelaksanaan program belajar. Hal ini berarti menghindari pemerataan dan penjatahan yang membuat program tidak berhasil dan berdaya guna, pemerataan cenderung asal ada.

v Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pusat-pusat kegiatan belajar masayrakat. Memanfaatkan sarana-sarana yang ada di masyarakat yang memungkinkan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Memberikan pengertian kepada masyarakat, sehingga mereka menjadikan pendidikan merupakan suatu kebutuhan.

v Mendorong tumbuhnya lembaga belajar atau organisasi kemasyarakatan yang bergerak pada jalur pendidikan, dan mendorong mereka menjadi pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat tersebut, dengan harapan lembaga ini lebih cepat tumbuh di masyarakat dan menyerap aspirasi yang tumbuh di masyarakat tersebut.

v Melatih pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat, keberhsilan pendidikan masyarakat akan banyak ditentukan oleh kemampuan mengelola program yang dilaksanakan oleh masyarakat. Karena itu perlu dilengkapi dengan seperangkat pengetahuan operasional, sebagaimana layaknya tentara yang akan bertempur dan menginginkan kemenangan mereka perlu dilengkapi dengan peralatan militer yang memadai.

v Membentuk jaringan informasi dan pemasaran, hal ini erat kaitannya dengan penyaluran hasil-hasil dari program belajar di masyarakat.

E. Merancang Strategic architecture dan Operasi dalam Dunia Pendidikan

Hal ini dilakukan setelah analisis lingkungan, lembaga pendidikan diharapkan mampu memperoleh gambaran yang cukup utuh mengenai kondisi eksternal dan kondisi internalnya. Dengan demikian factor-faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman sudah mampu terdefenisi dengan jelas. Berdasarkan hal ini, suatu institusi pendidikan kemudian dapat menentukan dan menetapkan arah yang ingin dituju dimasa depan.

Masa depan bagi lembaga pendidikan pada hakikatnya tidak hanya harus dibayangkan, melainkan juga harus dibangun. Untuk itu dibutuhkan seorang arsitek strategi dan operasi yang mampu memimpikan sesuatu yang belum diciptakan. Untuk membangun arsitektur strategi dan operasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Manajemen puncak suatu institusi pendidikan harus mempunyai perspektif mengenai manfaat baru tentang fungsionalitas, tentang apa yang akan ditawarkan kepada objek pendidikan dan masyarakat dimasa depan. Perspektif mengenai apa sesungguhnya kompetensi intu baru yang akan dibutuhkan untuk menciptakan manfaat baru. Arsitektur strategi dan operasi harus mampu mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan sekarang untuk memotong masa depan, harus mengetahui kompetensi-kompetensi apa yang harus akan dibangun sekarang, sehingga nantinya suatu institusi pendidikan bias meraih bagian yang cukup besar dari masa depan di arena peluang yang sedang bermunculan.

Erat kaitannya dengan arsitektur strategi dan operasi, maka tentu saja menarik bagi kita untuk melihat realitas yang ada dalam konteks Indonesia. Dengan kata lain sudah sejauh manakah pengelola pendidikan kita memainkanp erannya sebagai arsitektur strategi dan operasi dalam melihat masa depan pendidikan di Negara ini.

Menurut Prahald dalam Pramono dan Zulkiefliemansyah (1999) untuk memenangkan suatu persaingan masa depan, seorang pengelola pendidikan (orang yang terjun dalam pendidikan) harus menghabiskan waktunya minimal 60% untukmenjadi arsitek perubahan masa depan, dan hal ini sangat diperluakn dalam menyongsong masa depan yang diinginkan, yang perlu diingat bahwa arsitektur strategi dan operasi harus mampu mengetahui kapabilitas-kapabilitas yang akan dibangun untuk mencapai tujuan pendidikan yang eksplisit sebagai guidance operasional.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiningsih, N, 2001. Strategi Operasi dalam Lingkungan Global, STEKPI, Jakarta.

Ishak, 2007. Pengantar Manajemen Operasi (E-Learning), Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan (http:Libraryusu.ac.id)

Nisjar, K. dan Winardi, 1997. Manajemen Strategik. Penerbit Mandar Maju. Bandung

Purnomo, H.S dan Zulkieflimansyah, 1999. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sihombing, U. 2000, Pendidikan Luar Sekolah, Manajemen Strategi, Konsep, Kiat dan Pelaksanaan. Penerbit : P.D. Mahkota, Jakarta.


nie design keramik saya bu. . . .
semakin berkembangnya teknologi khususnya bidang komputer,,semakin banyak pula virus-virus baru yang bermunculan.

Do not take for granted virus (jangan anggap remeh virus!)
meskipun sepertinya ada virus yang tak berbahaya tapi tetap saja dia dapat merusak sistem operasi pada komputer Anda.

untuk kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang virus vs komputer.

Berikut ciri-ciri Komputer Yang Terjangkit Virus :

1. Komputer Anda berjalan lebih lambat dari biasanya.
2. Menu Run, Search disembunyikan oleh virus.
3. CTRL+ALT+DEL tidak bisa digunakan.
4. Regedit dan MSCONFIG di disabled
5. Folder asli pada komputer anda disembunyikan dan diganti dengan file virus.
6. Menu Tools -> Folder Options di Windows EXplorer hilang.
7. Komputer sering berhenti atau tidak merespon.
8. Komputer tiba-tiba restart atau crash dan ini terjadi beberapa menit sekali.
9. Aplikasi komputer tidak berjalan dengan semestinya dan sering error.
10. Muncul File dengan Icon Folder tetapi mempunyai file type .exe
11. Hardisk atau disk drive tidak bisa diakses.
12. Aktivitas print tidak bekerja dengan semestinya.
13. Sering terjadi pesan error yang aneh dan tidak biasanya.
14. Sering terlihat menu atau dialog box yang rusak.
15. Terdapat Duplikasi nama folder di dalam folder tersebut.
16. Komputer selalu mengeluarkan pesan dari mana virus ini berasal.

Jika komputer anda mengalami salah satu ciri-ciri diatas, berarti ada kemungkinan komputer anda terkena virus, segera update antivirus anda dan scan komputer anda
untuk membersihkan virus tersebut.

OK.
cukup ini dulu ya. . . . .
Karakteristik Mutiara

Butir-butir mutiara dapat diolah menjadi serat mutiara agar bidang pemanfaatannya lebih luas. Misal serat mutiara dapat diolah menjadi pakaian yang memiliki kelebihan dari pakaian dari bahan lain. Pada saat pemintalan, dengan menggunakan teknik tingkat tinggi bubuk-bubuk mutiara berukuran nanometer dimasukkan ke dalam serat, sehingga bagian dalam dan luar serat tampak banyak sekali butiran-butiran mutiara halus dan bersinar. Serat mutiara memiliki karakteristik sebagai berikut :

1.Beauty skin care, white skin
Bubuk mutiara berukuran nanometer yang ada pada serat bersentuhan dengan kulit, Asam Laktat dari air keringat bisa melarutkan nutrisi mutiara yang ada pada serat, dengan penyerapan pada kulit, membantu kehidupan Superoxidase Dismutase (SOD) kulit manusia. Mencegah sintesis unsur warna hitam, menjaga keputihan dan kelembutan kulit, mencegah penuan dan pengerutan pada kulit.

2.Anti-utraviolet, memancarkan gelombang infrared
Bahan dasar utama mutiara adalah Calcium carbonate yang pada dasarnya memiliki fungsi anti-ultraviolet, saat dalam keadaan bentuk sangat kecil berukuran nanometer, masih tetap memiliki kemampuan memancarkan gelombang Infrared.

3.Menyerap air, bersirkulasi, 100% alami
Pengolahan butir mutiara hingga menjadi bubuk mutiara diproses dengan teknik tinggi hingga tidak mengandung bahan kimia berbahaya apapun. Serat yang ditumpanginya dapat menyerap air, sirkulasi lancar, nyaman dipakai, rasa serat di tangan halus dan sejuk, penampilan luar terlihat indah.

4.Tahan lama
Butiran mutiara berukuran nanometer dengan serat berpadu dengan erat, bersifat permanen, dalam jangka waktu yang panjang dipakai dan dicuci tidak akan luntur. Tetapi mutiara tidak tahan dengan alkali dan asam lemah.
Manfaat Mutiara

Mutiara bukan hanya sekedar batu alam yang dapat diolah menjadi perhiasan cantik. Banyak khasiat yang terkandung dibalik batu alam yang cantik tersebut. Selain untuk perhiasan mutiara juga dapat bermanfaat untuk merawat kecantikan serta membantu dalam pengobatan.

Mutiara dipercaya berkhasiat untuk kecantikan sejak ribuan tahun lalu. Mendapatkan kulit cerah sehat berseri adalah dambaan setiap wanita. Sebagian besar dari mereka memilih produk kecantikan terbaik demi untuk memiliki kulit yang indah. Tidak mengherankan jika kaum wanita begitu memperhatikan penampilan, terutama keindahan kulit mereka. Kulit membutuhkan perawatan yang ekstra, terutama kulit wajah.

Di sinilah mutiara berperan memberikan kecantikan kulit bagi para wanita. Dari pengolahan butir mutiara akan menghasilkan produk kosmetik. Serat mutiara banyak dijadikan sebagai bahan dasar produksi kosmetik. Serat mutiara memiliki fungsi anti-ultraviolet. Dan memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap air kembali, nyaman di tangan dan nyaman digunakan. Butiran mutiara pada permukaan serat mutiara dengan kulit bersentuhan secara langsung, dan asam laktat dari air keringat bisa melarutkan unsur nutrisi dari butiran mutiara, dapat menembus kulit dan diserap oleh tubuh manusia. Kosmetik yang menggunakan butir mutiara sebagai bahan dasarnya memiliki kemampuan menghilangkan panas dan racun, melembutkan kulit, membersihkan bercak dan mengurangi kerut, serta memperlambat penuaan.

Selain bermanfaat untuk memberikan keindahan kulit, mutiara juga berkhasiat dalam proses pengobatan. Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan dengan bantuan mutiara antara lain adalah : Gatal-gatal badan, kurap, mati pucuk, batuk kering. Tubuh manusia memiliki satu medan magnet. Bila medan magnet di tubuh tidak seimbang, timbul masalah seperti penurunan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, yang bersangkutan akan terkena berbagai penyakit . Gangguan medan magnet pada tubuh manusia dapat dikarenakan oleh gangguan gelombang dari handphone, computer, televise, atau karena pencemaran udara. Menurut ahli batuan dari Malaysia Dr.(HC) Hisham Hashim, batu bisa digunakan untuk pengobatan karena memiliki gelombang elektromagnetik. Dengan elektromagnetik inilah batu dapat membetulkan medan elektromagnetik yang terganggu di tubuh manusia, sehingga yang bersangkutan sehat.

Gangguan kesehatan lain yang dapat diatasi dengan menggunakan rumput mutiara, diuraikan lebih jelas seperti berikut ini:

1. Rumput mutiara bermanfaat untuk atasi kesemutan
Secara medis kesemutan merupakan gangguan fungsi syaraf atau aliran darah yang menimbulkan terjadinya hambatan pemberian oksigen atau makanan untuk syaraf. Agar kesemutan itu tidak berulang-ulang, kita dapat mengatasi masalah ini dengan meminum ramuan rumput mutiara. Sedangkan untuk mengatasi mati pucuk dapat dilakukan dengan cara menghaluskan butir mutiara dan dicampurkan ke dalam air putih kemudian di minum.

2. Rumput mutiara bermanfaat untuk menstimulasi aliran darah
Aliran darah yang terganggu dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Jika itu terjadi maka kita harus segera menstimulasi aliran darah. Kita dapat menggunakan ramuan rumput mutiara untuk mengatasinya. Rumput mutiara tersebut direbus hingga mendidih,dan diminum.

3. Rumput mutiara bermanfaat sebagai minuman antioksidan
Rumput mutiara dapat diolah menjadi minuman antioksidan. Caranya dengan merebus rumput mutiara yang dipadukan dengan jahe. Selain itu juga dapat ditambahkan madu saat meminumnya.
Jenis-jenis Mutiara

Ada berbagai jenis mutiara seperti mutiara air tawar, mutiara air laut atau mutiara akoya, mutiara Tahiti, mutiara laut Selatan. Mutiara air tawar memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan mutiara air laut. Jenis mutiara yang bisa dibuat lewat kegiatan budidaya bisa berupa mutiara bundar (round pearl), mabe atau setengah mutiara (half pearl) dan keshi atau mutiara yang dihasilkan oleh lembar mantel yang tertinggal di dalam kerang sementara inti mutiara yang disisipkan sudah terlempar keluar. Keshi biasanya berbentuk baroque.

Mutiara bundar lebih sulit dibuat dibandingkan mabe karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menyisipkan diantara gonad dan otot kerang. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa hasil panen tidak selalu menghasilkan mutiara bundar. Mabe dibuat dengan melekatkan setengah bundar nucleus ke bagian sisi dalam kerang. Saat panen, biasanya kerang yang menghasilkan mutiara yang paling bagus akan dipergunakan lagi untuk memproduksi mutiara berikutnya, namun untuk pemanenan mabe, biasanya kerang akan dibunuh dan mabe diambil, atau juga cangkangnya akan menjadi bahan kerajinan tangan.

Perawatan Mutiara

Mutiara meskipun terbuat dari lapisan nacre yang tebal, mereka adalah batu yang paling rapuh. Mereka butuh perawatan khusus untuk tetap indah dan tahan lama. Ada beberapa langkah mudah untuk membantu menjaga mutiara bersih sepanjang hari :

  • usahakan untuk tidak menggunakan perhiasan mutiara Anda setelah memakai makeup dan parfum. Juga, melepas cincin atau gelang mutiara sebelum memakai lotion.
  • Jika mutiara Anda kotor, bersihkan dengan kain yang sangat lembut dan sabun yang lembut. Jangan pernah menggunakan pembersih abrasif atau kain kasar karena ini dapat menggores permukaan mutiara. Menyeka mutiara jika mutiara mulai tampak kusam karena asam keringat yang terserap oleh lapisan mutiara.
  • Usahakan tidak terkena sorotan ultrasonic karena dapat menyebabkan bentuk mutiara menyusut bahkan pecah.
  • Tidak membersihkan mutiara dengan mesin otomatis.
  • Menempatkan mutiara dalam tas perhiasan yang lembut.
  • Jangan menyimpan mutiara di daerah panas tinggi seperti di atas atau di dekat perapian atau radiator,karena dapat menghilangkan warna alami mutiara itu.
  • Menyimpan mutiara di tempat yang memiliki kelembaban konstan.
  • Tidak menggunakan uap untuk membersihkannya.
Beauty of Pearl

Mutiara (pearl) adalah sebuah batu alam yang memiiki pesona indah dan kemilau yang dapat menarik setiap wanita. Mutiara selalu diidentikkan dengan kekayaan dan hanya bangsawan-lah yang mampu memilikinya. Selain sebagai perhiasan, nilai lebih mutiara adalah sebagai lambang kesetiaan dan kelembutan. Tapi kesetiaan bukan hanya ada di kalangan bangsawan saja. Kesetiaan ada di setiap nurani yang mengagungkannya.
Mutiara berkualitas baik sering digunakan untuk menghiasi perhiasan lain yang terbuat dari berbagai logam, batu dan permata dll. Dari perpaduan tersebut mampu memikat hati perempuan akan karya seni yang indah dan daya tarik dari kehalusan perhiasan mutiara itu sendiri. Setiap bagian dari perhiasan mutiara yang bagus memancarkan keindahan dan gaya. Bahkan mutiara dianggap menjadi hadiah yang sempurna dan terbaik bagi orang-orang terkasih diantara perhiasan lainnya.


What is pearl? And how do the pearl form?

Selama ini kita mengenal mutiara dalam bentuk jadi seperti manik-manik ataupun perhiasan. Sebenarnya apakah mutiara itu? Dan bagaimanakah mutiara itu terbentuk hingga seperti yang selama ini kita kenal?.

Hampir semua orang tahu bahwa mutiara diciptakan oleh kerang tetapi apa yang mungkin orang tidak tahu adalah seberapa uniknya batu permata ini. Pertama, mutiara adalah satu-satunya batu permata yang diciptakan oleh organisme hidup. Batu permata lainnya diciptakan oleh bumi dan mineral. Namun mutiara, diciptakan oleh hubungan yang unik antara organisme dan parasit. Ketika ada kontak antara butiran pasir atau parasit dengan bagian dalam kerang, tiram bereaksi. Ini melindungi iritasi berulang-ulang dengan "mutiara" substansi. Di sini,kelahiran mutiara alami terjadi. Proses ini di alam jarang terjadi, sehingga mutiara alami memiliki harga yang tinggi.

Selain itu mutiara juga dapat terbentuk dengan bantuan manusia. Proses tersebut dapat dilakukan dengan budidaya mutiara. Proses pembuatan mutiara adalah satu hal yang paling menguras pikiran dan membutuhkan keahlian khusus. Dibutuhkan dokter bedah-untuk membuka bibir tiram dan mengiris dengan presisi yang benar. Dalam pembedahan bibir tersebut memerlukan teknik khusus. Pada bibir yang dibedah lalu dimasukkan nucleus, kulit kerang yang dibulatkan, ukurannya kira-kira dua kali butiran gula pasir. Nucleus makin lama semakin membesar oleh tumpukan air liur kerang. Setelah selesai, tiram dikembalikan ke laut di mana mereka ditangguhkan di teluk. Tiram yang ditangguhkan tadi disimpan di jaring di bawah air dan dirawat sekitar sejam. Suhu air diuji, bakteri akan dibersihkan, semua untuk memastikan tiram mutiara tumbuh. Satu sampai dua tahun kemudian menjadi mutiara yang ukurannya bisa mencapai sebesar kelereng. Tiram siap dipanen dan dibuka untuk menambahkan warna-warni buatan.

Sebenarnya tidak banyak perbedaan pada mutiara yang dibudidayakan kecuali parasit yang datang ke tiram secara alami, sehingga membantu proses terbentuknya mutiara dengan cepat. Jika proses pembudidayaan itu berhasil maka perbedaan antara mutiara alami dan buatan hampir tidak terlihat bedanya bila dilihat dengan mata telanjang.